Dalam rangka turut memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke-71, KeMANGTEER Indonesia kembali menyelenggarakan program tahunannya, yaitu KeMANGTEER 17-an 2016 yang kali ini mengangkat tema Merdeka Mangroveku.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, implementasi KeMANGTEER 17-an berupa pelaksanaan Upacara di Lumpur Mangrove yang kali ini akan dilaksanakan secara serentak pada sembilan kota tempat regional KeMANGTEER berada, yaitu Jakarta, Semarang, Malang, Yogyakarta, Tangerang, Serang, Medan, Karawang dan Langsa.
LATAR BELAKANG
Ekosistem hutan mangrove merupakan komunitas tumbuhan pesisir yang memiliki manfaat sangat besar, antara lain sebagai daerah pemijahan jenis biota tertentu, daerah asuhan ikan-ikan ekonomis penting, penyedia nutrien dan zat hara penting, serta fungsi fisik yang sangat besar seperti menjaga daerah pesisir dari abrasi.
Indonesia merupakan negara yang memiliki luasan mangrove terluas di dunia. Namun sayangnya, Indonesia juga memiliki jumlah lahan yang rusak terbesar di dunia. Hal ini belum dimengerti oleh masyarakat luas. Masyarakat seakan belum tahu tentang dampak dan bahaya yang ditimbulkan dari hal tersebut.
Rob dapat menyebabkan air laut menggenangi rumah warga yang berada di sekitar wilayah pantai. Ditambah lagi dengan kerusakan mangrove di wilayah pesisir Indonesia, maka akan memperluas dampak dari rob tersebut.
Karena itu, dibutuhkan adanya rasa kepedulian dari masyarakat untuk bersama-sama menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta mangrove.
Memperhatikan kondisi tersebut di atas, maka KeMANGTEER Indonesia berinisiatif menyelenggarakan program KeMANGTEER 17-an dengan tema “Merdeka Mangroveku”, yang diselenggarakan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-71 Tahun.
Kegiatan upacara bendera akan diikuti oleh KeMANGTEER Indonesia dan masyarakat umum pada masing-masing kota.
Kegiatan KeMANGTEER 17-an merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh KeMANGTEER Indonesia serentak di sembilan regional di Indonesia.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh KeMANGTEER Indonesia bersama dengan Yayasan IKAMaT, CV. KeMANGI, dan KeSEMaT.
TUJUAN UMUM
Melakukan kegiatan upacara bendera di lumpur mangrove yang akan dilakukan serentak di sembilan kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Semarang, Malang, Yogyakarta, Tangerang, Serang, Medan, Karawang dan Langsa dalam rangka memperingati HUT RI ke-71 Tahun.
TUJUAN KHUSUS
1. Meningkatkan rasa cinta tanah air atas kemerdekaan bangsa Indonesia yang telah dicapai tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945.
2. Mewujudkan semangat kepahlawanan yang tumbuh dari pengorbanan para pahlawan pada masa kemerdekaan.
3. Meningkatkan kesadaran dan menumbuhkan jiwa konservasi masyarakat umum akan pentingnya ekosistem mangrove, khususnya kepada masyarakat di seluruh Indonesia.
4. Membantu program penyelamatan dan rehabilitasi mangrove di Indonesia.
DESKRIPSI KEGIATAN
Pada tahun ini, KeMANGTEER 17-an memiliki konsep yang berbeda, jika pada tahun yang lalu peserta kegiatan hanya melakukan upacara bendera saja, namun kali ini juga akan dilanjutkan dengan aksi penanaman 71 bibit mangrove sebagai sebuah simbol Hari Jadi Republik Indonesia yang ke-71 tahun.
Peserta akan mempersiapkan diri dan melakukan gladi bersih sebelum upacara dimulai. Upacara bendera dalam memperingati HUT RI ke-71 ini akan dilaksanakan secara khidmat.
Setelah upacara selesai, dilanjudkan dengan acara penanaman 71 bibit mangrove, lalu ditutup dengan sesi foto bersama, bersih diri dan pembagian snack kepada peserta. Selanjutnya peserta diperbolehkan untuk pulang.
TEKNIS ACARA
Upacara bendera dilakukan dengan teknis sebagai berikut, yaitu:
1. Peserta Mangrove Merdeka adalah untuk masyarakat umum, dibagi menjadi dua, yaitu Petugas Upacara dan Peserta Upacara.
2. Petugas Upacara terdiri dari 11 orang, yaitu 1 orang Pembina Upacara, 1 orang Pemimpin Upacara, 1 orang Pembawa Acara, 3 orang Pengibar Bendera, 1 orang Pembaca Teks Pembukaan UUD 1945, 1 orang Pembaca Teks Proklamasi, 1 orang Pembawa Teks Pancasila, 1 orang Pembaca Doa dan 1 orang Dirijen Upacara.
3. Tiang bendera didirikan dari bambu yang dikondisikan pada lokasi upacara.
4. Pengibaran bendera tidak diperbolehkan untuk mengenai lumpur atau air (kotor).
5. Persyaratan Peserta Upacara:
a. Peserta Upacara terdiri dari afiliasi KeSEMaT dan masyarakat umum.
b. Peserta Upacara mengenakan jas almamater atau pakaian instansi masing - masing.
c. Peserta Upacara dihimbau untuk menggunakan topi.
d. Bagi peserta yang ingin ikut berpartisipasi diwajibkan untuk mendaftar dengan cara SMS: MANGROVER_NAMA LENGKAP_INSTANSI yang dikirimkan ke Contact Person masing-masing kota. Contoh : MANGROVER_CHOLIL MAHMUD_KeMANGTEER.
e. Upacara akan dilaksanakan di kawasan mangrove.
f. Biaya pendaftaran gratis, atau tidak dipungut biaya apapun.
g. Peserta Upacara dihimbau untuk membawa alat transportasi pribadi.
h. Peserta dipersilahkan menghubungi KeMANGTEER di regional masing-masing.
SUSUNAN ACARA
17 Agustus 2016
Upacara Bendera di Lumpur Mangrove, mulai 06.00 - 10.45 WIB.
06.00 – 06.30 WIB Peserta Berkumpul.
06.30 – 06.45 WIB Briefing Peserta.
06.45 – 07.30 WIB Peserta Berangkat Menuju Lokasi Upacara.
07.30 – 08.00 WIB Persiapan Upacara dan Gladi Bersih.
08.00 – 09.30 WIB Upacara Bendera.
09.30 – 10.00 WIB Penanaman 71 Bibit Mangrove.
10.00 – 10.15 WIB Penutup dan Foto Bersama.
10.15 – 10.45 WIB Bersih Diri.
10.45 WIB Upacara Selesai.
Susunan acara disusun secara tentative.
KONTAK DAN INFORMASI
Segala bentuk korespondensi berkaitan dengan KeMANGTEER 17-an 2016 dapat ditujukan kepada:
Sdr. Doni Latuparisa.
Sekretaris Jenderal KeMANGTEER Indonesia.
HP +6281361065416.
E. kemangteer@gmail.com W. www.kemangteer.org.
PENUTUP
Demikian press release ini dibuat. Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan kepedulian masyarakat akan pentingnya kelestarian ekosistem mangrove.
Atas kerjasama semua pihak yang mendukung kegiatan ini, kami sampaikan terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar