Dengan ini, diberitahukan kepada masyarakat Indonesia bahwa KeSEMaT kembali menyelenggarakan program konservasi mangrove tahunannya, yaitu Mangrove Cultivation (MC) 2016 yang mengangkat tema besar Mangrove For Traveller (MFT) berupa Seminar Nasional, Pelatihan Pembibitan, Pelatihan Dokumentasi Travelling, Field Trip dan kegiatan lainnya. Bagi yang berminat mengikuti MC 2016, dipersilahkan mendaftarkan dirinya. Silahkan mencermati TOR di bawah ini.
LATAR BELAKANG
Hutan mangrove merupakan salah satu hutan dengan luasan terbesar yang berhabitat di daerah pesisir pantai dan muara sungai. Hutan mangrove Indonesia mengisi 25% dari total luas hutan mangrove yang ada di dunia.
Hutan mangrove ini, tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke dan memiliki jenis dan karakteristik yang berbeda. Keberadaan hutan mangrove sangat penting, mengingat manfaatnya yang besar bagi masyarakat pesisir dan lingkungan di sekitarnya.
Hutan mangrove memiliki bermacam manfaat, diantaranya berfungsi secara ekologis berupa feeding ground, spawning ground, dan nursery ground.
Secara fisik, hutan mangrove menjaga garis pantai agar tetap stabil, melindungi pantai dan tebing sungai, mencegah terjadinya erosi laut, serta sebagai perangkap zat-zat pencemar dan limbah, mempercepat perluasan lahan, melindungi daerah di belakang mangrove dari hempasan dan gelombang serta angin kencang.
Hutan mangrove mampu meredam energi arus gelombang laut, keberadaan hutan mangrove juga dapat memperkecil gelombang tsunami yang menyerang daerah pantai. Rumpun bakau (Rhizophora spp) memantulkan, meneruskan, dan menyerap energi gelombang tsunami yang diwujudkan dalam perubahan tinggi gelombang tsunami ketika menjalar melalui rumpun tersebut.
Selain itu, mangrove juga berfungsi secara ekonomis, yaitu tumbuhan mangrove dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami berbahan dasar mangrove dan buah mangrove dapat diolah menjadi bahan dasar pangan.
Salah satu daerah yang memiliki keanekaragaman jenis mangrove yang tinggi, yaitu Jepara. Secara umum, hutan mangrove di Jepara memiliki karakteristik unik, salah satunya di Teluk Awur yang memiliki arboretum dengan keanekaragaman tinggi, sekaligus sebagai tempat penelitian.
Arboretum tersebut adalah MECoK (Mangrove Education Center of KeSEMaT), merupakan hutan mangrove percontohan yang pembangunannya diprakarsai oleh KeSEMaT.
MECoK terdiri dari berbagai macam jenis mangrove yang digunakan oleh KeSEMaT sebagai pusat pendidikan dan informasi mangrove kepada masyarakat Teluk Awur, Jepara pada khususnya dan masyarakat luas, pada umumnya.
Latar belakang didirikannya MECoK adalah berdasarkan studi penelitian salah seorang KeSEMaTER yang menemukan fakta bahwa potensi ekosistem mangrove di Teluk Awur dapat dikembangkan sebagai wilayah ekowisata mangrove berbasis pendidikan dan penelitian.
Jenis flora yang terdapat di MECoK, yaitu (1) Komponen Mayor terdiri dari Avicennia marina, Rhizophora mucronata, Bruguiera gymnorrhiza, Bruguiera cylindrica, Nypa fruticans, Lumnitzera racemosa, Ceriops tagal dan Ceriops decandra. (2) Komponen Minor terdiri dari Aegiceras corniculatum, Excoecaria agallocha dan Acrostichum aureum. (3) Komponen Asosiasi terdiri dari Vitex ovata, Thespesia populnea, Terminalia catappa, Spinifex littoreus, Sesuvium portulacastrum, Scaevola taccada, Pandanus tectorius, Ipomoea pes-caprae, Hibiscus tiliaceus, Calotropis gigantea, dan Acanthus ilicifolius.
Ilmu pengetahuan mangrove di Indonesia masih sangat kurang, hal ini dapat dilihat dari kurang tanggapnya masyarakat terhadap kerusakan mangrove yang ada di Indonesia dan masih kurangnya komunitas yang bergerak dalam bidang konservasi ekosistem mangrove.
Sebagai contoh, Provinsi Bengkulu memiliki luasan hutan mangrove sebesar 920.964 ha, dan 394.414,1 ha telah mengalami kerusakan. Penyebab utama kerusakan hutan diduga dikarenakan illegal logging, perambahan, penambangan, konversi hutan, dan lain–lain, baik oleh pengusaha, masyarakat maupun oknum masyarakat.
Kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai fungsi dan manfaat hutan mangrove, diduga disebabkan kurangnya publikasi mengenai potensi dan fakta kerusakan hutan mangrove.
Solusi efektif dalam penyelesaian masalah ini adalah dengan menggabungkan antara ilmu fotografi dan konservasi mangrove, sehingga kegiatan konservasi yang telah dilakukan dapat dipublikasikan dan dapat menginspirasi masyarakat, bahkan dunia.
Sinergisitas dalam pengelolaan dan konservasi mangrove tentunya harus melibatkan berbagai pihak, baik masyarakat maupun pemerintah. Untuk itu, diperlukan peran serta generasi muda dan media massa sebagai sarana publikasi dalam upaya penginformasian penyelamatan ekosistem mangrove ke masyarakat luas.
Untuk itu, KeSEMaT memandang perlu untuk mengadakan suatu program tahunan bertajuk Mangrove Cultivation (MC) 2016 berupa seminar nasional, pelatihan, penyuluhan, pembibitan, dan penyulaman mangrove yang bekerjasama dengan para traveller di Indonesia.
Melalui pendekatan travelling yang berkesinambungan dengan mangrove, maka tema Mangrove For Traveller (MFT) dirasa dapat mewujudkan dasar pemikiran di atas, yang didukung oleh informasi dan pengetahuan dari traveller dan praktisi mangrove yang telah berpengalaman dalam bidang travelling dan penyelamatan mangrove.
TUJUAN UMUM
Sebagai sarana untuk menumbuhkembangkan semangat konservasi terhadap ekosistem mangrove kepada generasi muda.
TUJUAN KHUSUS
1. Meningkatkan pengetahuan peserta mengenai kondisi hutan mangrove di Indonesia dan dunia.
2. Memberikan gambaran kepada peserta mengenai tingkat kerusakan hutan mangrove yang sudah terjadi dan proses rehabilitasinya.
3. Memberikan pelatihan kepada peserta tentang tata cara membibitkan, menanam, menyulam, dan menjaga keberlangsungan ekosistem mangrove.
4. Menyiapkan bibit mangrove sebagai modal untuk penanaman mangrove pada program Mangrove REpLaNT 2016.
5. Memberikan pelatihan dan pengetahuan kepada peserta mengenai travelling baik secara umum, travelling lingkungan, dan travelling mangrove.
ACARA, WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
1. Pelatihan I : Identifikasi Mangrove
Hari/Tanggal : Sabtu, 27 Agustus 2016
Waktu : 05.41 WIB - 07.20 WIB
Tempat : Mangrove Education Center of KeSEMaT (MECoK), Teluk Awur, Jepara
2. Seminar Nasional Mangrove : Mangrove For Traveller (MFT).
Hari/Tanggal : Sabtu, 27 Agustus 2016.
Waktu : 09.01 WIB - 12.00 WIB.
Tempat : Ruang Teater Kampus Ilmu Kelautan Undip, Teluk Awur, Jepara.
3. Pelatihan II : Pengenalan Bibit Mangrove.
Hari/Tanggal : Sabtu, 27 Agustus 2016.
Waktu : 13.01 WIB - 14.40 WIB.
Tempat : Halaman Kampus Ilmu Kelautan Undip, Teluk Awur, Jepara.
4. Pelatihan III : Praktik Pembibitan dan Penanaman Mangrove.
Hari/Tanggal : Sabtu, 27 Agustus 2016.
Waktu : 14.41 WIB - 16.00 WIB.
Tempat : Mangrove Education Center of KeSEMaT (MECoK), Teluk Awur, Jepara.
5. Pelatihan IV : Teknik Dokumentasi Travelling Mangrove.
Hari/Tanggal : Sabtu, 27 Agustus 2016.
Waktu : 19.31 WIB - 20.00 WIB.
Tempat : Asrama Ilmu Kelautan Undip.
6. Field Trip (FT).
Hari/Tanggal : Minggu, 28 Agustus 2016.
Waktu : 09.00 WIB - 13.00 WIB.
Tempat : Pulau Panjang, Jepara dan Masjid Agung Demak.
DESKRIPSI ACARA
1. MC 2016 akan dibuka secara langsung oleh Bupati Kabupaten Jepara, pada hari Sabtu, 27 Agustus 2016.
2. Seminar Nasional bertema MFT akan dikemas dalam format diskusi panel yang akan mempertemukan tiga orang Panelis, yaitu Kementerian Pariwisata, Traveller Kaskus, dan Surveyor Mangrove.
3. Pelatihan Pembibitan dan Penyulaman Mangrove akan dibimbing oleh Trainer Pelatihan dari Praktisi Mangrove KeSEMaT.
4. Pelatihan Dokumentasi Travelling akan dibimbing oleh Trainer Pelatihan dari telusuRI.
5. FT akan dilaksanakan di Pulau Panjang Jepara dan Masjid Agung, Demak.
PEMBICARA SEMINAR NASIONAL MANGROVE
1. Husen Alaydrus - Kementerian Pariwisata.
2. Ridho Mukti - Traveller Kaskus.
3. Rohmat Kuslarsono - CV. KeMANGI.
TRAINER PELATIHAN PEMBIBITAN DAN PENYULAMAN MANGROVE
Praktisi Mangrove KeSEMaT Ilmu Kelautan Undip.
TRAINER PELATIHAN DOKUMENTASI TRAVELLING MANGROVE
Syukron Makmun - telusuRI.
KUOTA PESERTA
Para peserta MC 2016 adalah umum, mahasiswa dan pelajar dari seluruh Indonesia berjumlah 25 orang.
UNDANGAN
Para tamu undangan yang akan hadir di MC 2016, yaitu:
1. Pemerintah Kabupaten Jepara.
Bupati Kabupaten Jepara.
2. Dinas Kabupaten Jepara.
Dinas pemerintahan dan lingkungan terkait di Kabupaten Jepara.
3. Dosen Ilmu Kelautan Undip.
Dekan, Pembantu Dekan dan Dosen Ilmu Kelautan Undip.
4. LSM Semarang dan Jepara.
5. Swasta.
6. Masyarakat dan Kepala Desa Teluk Awur, Jepara.
7. KeSEMaTER Kabinet KeSEMaT Periode 2015/2016 dan Alumni KeSEMaT (AMaT).
PENDAFTARAN
Pendaftaran dibuka mulai tanggal 9 - 22 Agustus 2016, dan bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut:
A. ONLINE
1. Formulir pendaftaran MC 2016 yang telah diunduh dengan lengkap di KeSEMaTONLINE www.kesemat.undip.ac.id, dikirimkan kembali ke email kesemat@undip.ac.id, Subject: Nama Anda_Kota_Pendaftaran MC 2016, disertai dengan scan bukti/nota transfer dana Anda.
2. Panitia akan mengirimkan (1) kwitansi MC 2016, (2) jadwal acara, (3) tata tertib, (4) perlengkapan yang harus dibawa dan informasi lainnya.
3. Download Formulir Pendaftaran MC 2016 KeSEMaT di sini.
B. KANTOR KeSEMaT
Kantor KeSEMaT Jl. Ngesrep Barat V/35 Semarang 50263
Jawa Tengah INDONESIA
P. +62 85 103 52 7552
F. (024) 7474698
E. kesemat@undip.ac.id
W. www.kesemat.undip.ac.id
BIAYA
1. LUAR JEPARA
Pelajar Rp170.000,-
Mahasiswa S1 Rp200.000,-
Umum, S2, S3 Rp250.000,-
2.DARI JEPARA
Pelajar Rp150.000,-
Mahasiswa S1 Rp180.000,-
Umum, S2, S3 Rp230.000,-
PEMBAYARAN
Pembayaran dapat dilakukan dengan transfer ke Nomor Rekening
A.N. : Wiwid Andriyani Lestariningsih (Bendahara MC 2016).
Nomor Rekening : 00684-01-61-000231-5.
Bank : BTN Cabang Tembalang.
FASILITAS
Transport Semarang - Jepara PP, Field Trip, T-Shirt, Konsumsi, Penginapan, Sertifikat, Seminar Kit dan Souvenir.
KONTAK
Segala korespondensi berkenaan dengan MC 2016, bisa dilayangkan kepada:
Sdr. Bayu Eko Priyanto.
Menteri Aset dan Inventarisasi KeSEMaT (MENSETSI).
HP. +6285 640 852 383.
KANTOR KeSEMaT
Jl. Ngesrep Barat V/35 Semarang 50263.
Jawa Tengah INDONESIA.
P. +62 85 103 52 7552.
F. (024) 7474698.
E. kesemat@undip.ac.id
W. www.kesemat.undip.ac.id
KeSEMaT adalah Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) di bawah Jurusan Ilmu Kelautan FPIK UNDIP Semarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar